![]() |
Ganjar Pranowo sidak ke salah satu sekolah swasta SMK Hidayah di Banyumanik Kota Semarang |
JATENG7.KUDUS - Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mewanti-wanti semua sekolah di Jawa Tengah tidak
colong-colongan menggelar pembelajaran tatap muka. Semua sekolah harus
mengajukan izin ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan program
itu Rabu (7/4/2021).
Hal itu disampaikan Ganjar saat
sidak ke salah satu sekolah swasta SMK Hidayah di Banyumanik Kota Semarang. Saat
Ganjar gowes pagi, ia melihat sejumlah siswa sudah masuk ke sekolah itu."Ini
sudah masuk siswanya? Apakah sudah mendapatkan izin?," tanya Ganjar.
Salah satu guru yang ada di pintu
gerbang mengatakan, sekolah itu tidak menggelar pembelajaran tatap muka.
Siswa-siswa yang masuk merupakan siswa kelas 3 yang mengikuti Uji Kompetensi
Keahlian (UKK). "Ini siswa kelas 3 pak, yang mengikuti UKK. Kami sudah
izin ke dinas pendidikan," kata guru tersebut.
Ganjar pun langsung masuk ke
sekolah untuk mengecek pelaksanaan UKK di sana. Saat masuk ke ruang guru,
lagi-lagi Ganjar menemukan guru yang ngobrol berdekatan tanpa mengenakan
masker. Masker yang dipakai hanya digantung di dagu.
Selain itu, ada juga satu guru
yang berseliweran yang juga tidak memakai masker sama sekali. Saat masuk ke
ruang belajar siswa, Ganjar kembali menemukan ada guru yang melepas masker saat
memberikan pelajaran.
"Hayo pakai masker, jangan
berkerumun. Guru harus memberikan contoh yang baik. Ini saya ingatkan. Ada tiga
catatan saya pagi ini yang harus dievaluasi. Kalau tidak taat prokes, izinnya
saya cabut," tegasnya.
Menurut Ganjar, sekolah selain
140 yang ditetapkan uji coba tatap muka harus izin jika ingin menggelar uji
coba yang sama. Seperti di SMK Hidayah ini, setelah ditanya mereka sudah
mengantongi izin.
"Evaluasi ini kita
sampaikan, agar semua peduli. Saya orang yang meyakini disiplin prokes dan SOP
harus dimulai dari guru, bukan di murid. Murid relatif lebih gampang diatur
kalau diperingatkan, lha gurunya yang memperingatkan siapa. Maka saya minta
sekolah harus membuat tim Covid-19. Tadi saya tanya, mereka sudah mendapatkan
izin dari dinas untuk UKK, jadi memang boleh," tegasnya.
Ganjar juga akan memerinthakan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng mengecek berapa sekolah yang
mendatangkan murid, apakah untuk pembelajaran tatap muka atau UKK.
"Tidak boleh
colong-colongan. Pengawasan ini sulit, apalagi kalau ada yang tidak izin. Kalau
yang sudah izin, bisa kita ngecek satu-satu. Nanti akan saya suruh cek, kalau
banyak ya akan kami evaluasi dulu. Kalau ada yang melanggar, ya ditutup ndak
boleh lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK
Hidayah, Fitri mengatakan pihaknya belum menggelar pembelajaran tatap muka.
Siswa yang masuk hanya siswa yang melaksanakan UKK. "Kami sudah izin ke
Disdikbud Provinsi terkait hal ini. Siswanya juga kami batasi, perkelas hanya
11 siswa dan jaraknya 1,5 meter," katanya.
Adanya temuan Ganjar tentang guru
yang tidak patuh prokes akan segera dievaluasi. Perintah Ganjar membentuk tim
Covid-19 juta akan dilaksanakan. "Tadi kebetulan pak Gubernur menemukan
ada guru yang tidak pakai masker, saya tanya ternyata sedang makan. Kalau
keseharian SOP prokes insyaalah sudah kami jalankan. Akan kami evaluasi lagi
untuk lebih baik," katanya. (tim jateng7/Al-Bustomi)