![]() |
Siti Suyanti, salah satu warga Desa Belor, Kecamatan Ngaringan yang mengembalikan bantuan PKH. Rabu (6/1).
JATENG7.GROBOGAN - Salah satu warga Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan saat menolak bantuan PKH dan memberikan surat pernyataan. Sikap enam warga miskin di Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan patut diacungi jempol.
Mereka ikhlas mengembalikan bantuan program keluarga harapan (PKH) karena merasa ada yang lebih berhak. Mereka bahkan juga mengundurkan diri dari daftar keluarga penerima manfaat (KPM).
“Dari
23 warga Desa Belor yang menerima dana bantuan PKH, ada 6 warga miskin yang
menolak dan menyerahkan surat pengunduran diri,” kata Sigit Werdoyo,
salah satu petugas KPM Kecamatan Ngaringan, Rabu (6/1/2021).
Dua diantaranya bernama Siti Suyanti dan Siti Undalah. Mereka lalu memberikan surat pernyataan bermeterai ke petugas. “Keputusan ini sudah kami rundingkan bersama keluarga,” kata Siti Suyanti, salah satu warga yang mengembalikan bantuan PKH.
Selama ini, ia hanya mengandalkan gaji suami sebagai buruh serabutan. Sedangkan dirinya memperoleh penghasilan dari upah tetangga yang meminta untuk merawat ternak sapi. Rumah papan yang bolong dan patah, tak menyurutkan niat keluarganya menolak bantuan PKH.
Tak jauh berbeda diungkapkan Daman, suami Siti Undalah. Keluarganya dua kali mendapat jatah bantuan PKH namun juga ditolak. “Masih banyak tetangga kami yang hidupnya lebih susah,” ucap Daman. Mereka berharap bantuan PKH yang ditolak bisa dialihkan ke warga yang lebih berhak dan tepat sasaran. (tim jateng7/S.Pri@di).